Berita

Koleksi

Kelas Literasi Diisi Dengan Bedah Buku, Para Peserta Sangat Antusias

  • Selasa, 26 Juli 2022 - 11:56:35
  • Diakses 288 X
kelas-literasi-diisi-dengan-bedah-buku-para-peserta-sangat-antusias

     Berbeda dengan Kelas Literasi sebelumnya yang diadakan oleh Perpustakaan Unuja, Kelas Literasi kali ini diisi dengan Bedah Buku yang berjudul “Feminisme Kritis dan Gender Kapitalisme Menurut Pemikiran Nancy Fraser”. Acara spesial ini diselenggarakan pada hari Kamis, 16 juni 2022 secara luring di Wisma dosen.  Selain itu, acara juga dilaksanakan melalui daring live via zoom karena antusias peserta yang tidak sebanding dengan kapasitas lokasi. Penyajian materi dalam acara bedah buku ini diisi langsung oleh pengarangnya, Bapak Dr. Amin Mudzakkir. Beliau adalah seorang dosen filsafat sekaligus peneliti dari BRIN.

    Tema acara spesial untuk Kelas Literasi Perpustakaan UNUJA kali ini dipilih  untuk membahas lebih jauh makna-makna konstruk tentang filsafat yang menurut pandangan khalayak umum hanya sebatas nonvisualistik yang tidak ada kaitannya dengan problematika dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang disampaikan oleh Moderator acara Bapak Ahmad Sahidah, Ph.d diawal acara “Ada cerita lain dari filsuf amerika (Nancy Fraser) apa yang sebenarnya terjadi hari ini . Tapi kemudian kenapa kita hanya membahas seluruh langit yang diurus. Inilah mengapa filsuf Nancy Fraser hadir. Mudah-mudahan dengan pertemuan ini pikiran-pikiran filsafat bisa dijangkau oleh khalayak umum. Bukan berarti kita merendahkan. Sebab, pengetahuan tertinggi adalah bisa dipahami melalui publik” terang moderator yang sekaligus dosen Pasca Sarjana di UNUJA.

    Acara Bedah Buku ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, Dr. Amin Mudzakkir dan dibuka oleh Bapak Sugiono (Staf Khusus Rektor). Untuk acara ini Bapak Sugiono, memberikan apresiasi  yang sangat luar biasa dengan mendukung penuh penyelenggaraan Kelas Literasi ini. Tentang buku dari Nancy Fraser yang dipilih untuk dibedah dalam acara   kali ini,  menurut beliau sangat tepat karena  pemikiran-pemikiran Nancy Fraser cocok dijadikan acuan dalam pegetahuan dan bermasyarakat. “Apa yang ditulis dan diharapkan Nancy Fraser adalah kristalisasi pengetahuan luas dan dapat menjadi referensi kita dalam melakukan interaksi sosial” lanjut beliau dikala memberikan sambutan.

    Pada acara inti yaitu materi dari bapak Dr. Amin Mudzakkir, beliau menjelaskan tentang proses pembuatan buku tersebut.  Awalnya, beliau membaca satu buah buku karya Nancy Fraser dan mulai menuliskannya sebagai tugas proposal disertasi untuk pengajuan S3 yang sedang beliau tempuh. Fokus beliau untuk mengulik lebih jauh tentang kata “Feminisme”. Selanjutnya, beliau membaca buku penafsiran-penafsiran orang terhadap buku Nancy Fraser untuk membandingkan pemikiran beliau tentang pendapat  Nancy Fraser dengan penafsiran yang orang lain. “ Proses itu membutukan waktu yang sangat lama dan melelahkan untuk jadi buku yang kita lihat ini (sambil menujuk video tron yang terpampang buku karya beliau)” jelas beliau ketika menyampaikan materi.

   Acara spesial  ini dihadiri sejumlah peserta 83 peserta, baik yang hadir langsung ke lokasi di Wisma Dosen UNUJA maupun yang mengikuti acara secara online. Angka kehadiran peserta pada acara ini meningkat hampiir tiga kali lipat dibanding angka peserta Kelas Literasi yang ada sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena Kelas Literasi kali ini tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan mahasiswa UNUJA namun juga terbuka untuk Tenaga pengajar atau Dosen, yang juga memberikan warna spesial untuk acara ini.

   Perpustakaan UNUJA akan memastikan Kelas Literasi ini tidak berhenti sampai di sini karena masih banyak tema dan persoalan yang dapat dikaji pada acara ini. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Amalia Herlina selaku Kepala Perpustakaan UNUJA di penghujung acara. “Perpustakaan UNUJA berusaha berperan aktif melalui Kelas Literasi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan meningkatkan iklim akademik di UNUJA. Dengan demikian, masing-masing pribadi dapat meningkatkan standar  keilmuannya,  melalui peran aktif perpustakaan tersebut” jelas ibu Amalia Herlina, Kepala Perpustakaan UNUJA. (hmz)